Kaba Nurani, Nurani Perempuan Women’s Crisis
Center menggelar kampanye terbuka di depan halte bus Unand di kawasan Pasarbaru
Kecamatan Pauh, Padang, kemarin (3/2). Kampanye ini seiring meningkatnya kasus
pemerkosaan yang terjadi di Sumbar. Nurani Perempuan menuntut pemerintah
bertanggung jawab atas meningkatnya kasus perkosaan ini.
“Tindakan pemerkosaan adalah bentuk pelanggaran HAM. Di tahun ini yang baru 34 hari, sudah ada tiga kasus perkosaan yang kami tangani,” kata Direktur Nurani Perempuan Sumbar, Yefri Heriani.
Nurani Perempuan juga meminta pemerintah di Sumbar menyediakan sistem pencegahan tindakan pemerkosaan dan penanganan secara khusus terhadap kasus perkosaan karena sudah sangat meresahkan kaum perempuan.
Mereka juga menuntut pelaku perkosaan dihukum secara maksimal sesuai hukum yang berlaku. Kampanye terbuka ini mengundang perhatian banyak pihak, terutama mahasiswa Unand.
Dalam aksinya, Nurani Perempuan juga mengumpulkan tanda tangan, sebagai bentuk penolakan terhadap maraknya kasus perkosaan di Sumbar. Selain itu, poster dan spanduk juga dipajang di pinggir jalan.
Tiga kasus perkosaan selama Januari 2012, jauh meningkat dibanding periode Januari lalu. “Ini baru data yang dilaporkan. Tentunya masih banyak lagi kasus serupa yang tidak dilaporkan,” ujar Yefri Heriani.
Selama 2011, tercatat 13 kasus perkosaan yang ditangani Nurani Perempuan. “Ini data yang kita tangani saja. Kami yakin, korban pemerkosaan banyak yang tidak melaporkan.
Mereka diam, karena banyak pihak, justru yang menyalahkan mereka. Kasus ini sudah seperti gunung es, masih banyak kasus yang belum terungkap,” ungkap Yefri.
Yefri mengimbau kepada korban perkosaan agar tidak mendiamkan kejadian. “Laporkan kepada pihak yang berwenang,” jelasnya.
Mahasiswi Fakultas Ekonomi Manajemen Unand, Putri Anggraeni mengatakan, kaum perempuan harus bisa menjaga diri dari perbuatan jahat. “Kasus perkosaan ini biasa terjadi pada malam hari. Jika tidak merasa terlalu penting untuk keluar malam, sebaiknya jangan keluar,” katanya.
Polda Sumbar mencatat kasus perkosaan sepanjang tahun 2011 tercatat mencapai 99 kasus. Jumlah kasus tersebut tersebar di 19 kota/kabupaten.
“Angka ini terbilang meningkat dibanding kasus serupa di tahun 2010, 64 kasus,” kata Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Mainar Sugianto. (mg14)
“Tindakan pemerkosaan adalah bentuk pelanggaran HAM. Di tahun ini yang baru 34 hari, sudah ada tiga kasus perkosaan yang kami tangani,” kata Direktur Nurani Perempuan Sumbar, Yefri Heriani.
Nurani Perempuan juga meminta pemerintah di Sumbar menyediakan sistem pencegahan tindakan pemerkosaan dan penanganan secara khusus terhadap kasus perkosaan karena sudah sangat meresahkan kaum perempuan.
Mereka juga menuntut pelaku perkosaan dihukum secara maksimal sesuai hukum yang berlaku. Kampanye terbuka ini mengundang perhatian banyak pihak, terutama mahasiswa Unand.
Dalam aksinya, Nurani Perempuan juga mengumpulkan tanda tangan, sebagai bentuk penolakan terhadap maraknya kasus perkosaan di Sumbar. Selain itu, poster dan spanduk juga dipajang di pinggir jalan.
Tiga kasus perkosaan selama Januari 2012, jauh meningkat dibanding periode Januari lalu. “Ini baru data yang dilaporkan. Tentunya masih banyak lagi kasus serupa yang tidak dilaporkan,” ujar Yefri Heriani.
Selama 2011, tercatat 13 kasus perkosaan yang ditangani Nurani Perempuan. “Ini data yang kita tangani saja. Kami yakin, korban pemerkosaan banyak yang tidak melaporkan.
Mereka diam, karena banyak pihak, justru yang menyalahkan mereka. Kasus ini sudah seperti gunung es, masih banyak kasus yang belum terungkap,” ungkap Yefri.
Yefri mengimbau kepada korban perkosaan agar tidak mendiamkan kejadian. “Laporkan kepada pihak yang berwenang,” jelasnya.
Mahasiswi Fakultas Ekonomi Manajemen Unand, Putri Anggraeni mengatakan, kaum perempuan harus bisa menjaga diri dari perbuatan jahat. “Kasus perkosaan ini biasa terjadi pada malam hari. Jika tidak merasa terlalu penting untuk keluar malam, sebaiknya jangan keluar,” katanya.
Polda Sumbar mencatat kasus perkosaan sepanjang tahun 2011 tercatat mencapai 99 kasus. Jumlah kasus tersebut tersebar di 19 kota/kabupaten.
“Angka ini terbilang meningkat dibanding kasus serupa di tahun 2010, 64 kasus,” kata Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Mainar Sugianto. (mg14)
Ed. Fadhli
No Response to "Galang Kampanye Tentang Kekerasan Seksual"
Posting Komentar