Kaba Nurani. Menanggapi
kekerasan seksual di Indonesia, Komisi Nasional Perempuan bersama Nurani
Perempuan lakukan diskusi musikal stop kekerasan seksual di 16 sekolah dan
universitas di Indonesia.
Sabtu,
(10/05/2014) rombongan yang dimeriahkan oleh SIMPONI, sebagai pengiring diskusi
tersebut hadir di SMA Pertiwi Padang, Sumatera Barat. Sebanyak 150 siswa
sekolah tersebut tampak serius dan bersemangat mengikuti acara tersebut. Direktur
Nurani Perempuan WCC Yefri Heriyani dalam sambutannya menjelaskan, hampir 33
persen korban kekerasan seksual adalah remaja. Sehingga Indonesia saat ini pada
posisi tanggap darurat bencana seksual dan perempuan.
Menurutnya,
banyak siswa korban kekerasan seksual yang diberhentikan dari sekolah, dan itu
semua melanggar hak perempuan. “Kita mengaharapkan sekolah jangan mencabut hak
siswa memperoleh pendidikan jika siswa tersebut menjadi korban seksual,”
ujarnya, Sabtu, (10/05/2014).
Dia
menambahkan, dengan acara ini para siswa dapat memahami tentang pendidikan dan
kekerasan seksual. Kemudian, mereka memahami apa yang harus dilakukan, dan
pelayanan apa yang harus dicari korban. Lalu, sekolah diharapkan menjadi
mekanisme pendukung siswa dalam mencegah kekerasaan seksual. “Kami akan terus
menerus kampanyekan anti kekerasan seksual ini,” ujarnya. Sementara itu,
Ketua
Sub Komisi Pemulihan Nurharawati mengatakan, angka kekerasan terhadap perempuan
masih meningkat. Hal ini disebabkan berbagai hal, pertama kurang pelayanan atau
tempat pengaduan. Selain itu, penegakan hukum masih minim dan cendrung
dipandang sebelah mata dalam penegakan hukumnya. “Penegakan hukum terhadap
korban kekerasan seksual masih minim,” tuturnya.
Nurharawati
menambahkan, saat ini Komnas Perempuan telah membuat Rancangan Undang-udang
(RUU) kekerasan seksual dan ditargetkan akan selesai pada 2015 mendatang. “RUU
ini untuk melangkapi UU KUHP dan upaya perlindungan terhadap perempuan,”
ujarnya.
Kegiatan
ini direncanakan akan berlangsung di 16 sekolah dan universitas diantaranya di
Serang, Bandar Lampung, Kota Bengkulu, Padang, Bukittinggi, Rantau Prapat, Kota
Pinang, Medan, Banda Aceh, dan Palembang. Acara ini dengan tema “Sister In
Danger Tour 2014 diskusi musikal stop kekerasan seksual,” 10 hingga 13 Mei
2014. (Andika/Ed1/ed. Fadhli)
No Response to "SIMPONI Kunjungi Sumatera Barat"
Posting Komentar